Kamis, 23 Juni 2011

5 Jurus Mencuri Hati Klien

SHUTTERSTOCK

Usai jam kerja, tidak ada salahnya Anda sesekali mengajak klien untuk hangout, entah itu makan di resto, sekadar ngopi, atau hal lainnya.
Presentasi bisnis sudah oke, tetapi kok klien tak kunjung melirik? Ayo rebut hatinya dengan gaya pendekatan berikut ini.
Tak ada klien sulit
Penawaran bisnis seringkali mentok lantaran Anda kesulitan mendekatinya. Ada saja alasan yang membuat dia ogah melirik penawaran Anda. Haruskah Anda berbalik badan dan mundur? Jangan dong.
Dalam bekerja, tentu kita menghadapi tipe orang yang berbeda-beda, begitu pun dengan klien. Jangan pernah menganggap seseorang sebagai klien yang sulit, tetapi klien yang cukup menantang. Apabila kata sulit yang telanjur tertanam di kepala, maka akan selamanya klien itu menyulitkan Anda. Sebaliknya, kalau kata menantang yang Anda tanamkan, Anda akan berusaha sekuat tenaga untuk menaklukkannya.
Cobalah mencari lebih banyak informasi mengenai latar belakang klien. Selain membuat Anda bisa lebih mengenal visi klien, Anda juga akan dinilai mengenal perusahaan mereka dengan baik. Jawablah secara lugas deretan pertanyaan klien. Hindari menjawab, "Tidak tahu". Selain itu, tempatkan diri Anda pada posisinya. Dengan begitu, Anda dapat lebih mengetahui kebutuhannya. Solusi tepat tentu akan membantu klien mewujudkan tujuannya. Dengan begitu, klien akan menghargai usaha Anda, dan bisnis pun lancar.
Jalin komunikasi
Menjaga hubungan dengan klien wajib dilakukan. Salah satu cara agar bisa merebut hati klien adalah dengan menciptakan hubungan personal dengannya. Perlakukan mereka sebagai sahabat. Jalin komunikasi dengannya kapan saja, tidak hanya saat Anda dan dia sedang ada proyek bersama. Saat dia berulang tahun atau menikah, misalnya, jangan lupa untuk mengucapkan selamat. Momen-momen istimewa seperti ini bisa dimanfaatkan untuk mempererat hubungan baik, ataupun sebagai bentuk perhatian Anda kepadanya.
Berkunjung
Sesekali luangkan waktu untuk melakukan kunjungan informal ke kantor klien dan sifatnya pribadi. Dengan kata lain, Anda hanya mengunjungi seorang teman, bukan untuk urusan pekerjaan. Meski mungkin saat itu Anda tidak sedang ada proyek dengan perusahaannya, kunjungan seperti ini bisa mempererat hubungan. Bukan hanya antara Anda dengan klien sebagai pribadi, tetapi juga mempererat relasi Anda dan klien sebagai mitra bisnis. Membawakan sesuatu sebagai buah tangan, seperti majalah kesukaannya, misalnya, boleh juga dilakukan.
"Hangout"
Seusai jam kerja, tidak ada salahnya Anda sesekali mengajak klien untuk hangout, entah itu makan di resto, sekadar ngopi, atau hal lainnya. Dalam suasana informal seperti ini, Anda akan lebih mudah mendekati dirinya. Oh ya, dalam suasana santai seperti ini, Anda bisa juga melakukan presentasi bisnis informal. Tentu saja tidak sekaku saat rapat di kantor. Ungkapkan poin-poin pentingnya saja. Apabila dia terlihat tertarik, katakan bahwa untuk lebih detail, Anda bisa mengatur pertemuan lagi dengannya.
Beri hiburan
Berbagi kesenangan (entertain) biasa dilakukan para pelaku bisnis. Apabila mereka terkesan, kemungkinan besar Anda-lah yang akan dipilih untuk diajak bekerja sama lagi di masa mendatang. Agar usaha Anda berhasil, berikan hal-hal yang memang disukai oleh klien. Jangan sampai Anda membelikan tiket konser, sementara klien lebih suka ke salon.
Beberapa ide untuk menghibur klien adalah memberikan voucher untuk menggunakan fasilitas olahraga, seperti gym atau lapangan tenis, apabila klien Anda adalah laki-laki. Untuk klien perempuan, berikan saja paket spa. Namun, pastikan Anda telah mengetahui kualitas tempat dan layanannya. Jangan sampai klien kecewa dengan pilihan Anda karena akan memengaruhi kredibilitas Anda di mata mereka.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites